Senin, 13 Mei 2013

gejala alam di indonesia dan negara tetangga - materi SD kelas 6

Materi IPS kelas 6 SD

Gejala Alam yang Terjadi di Indonesia dan Negara Tetangga

Standar Kompetensi :
  • memahami gejala alam yang terjadi di Indonesia dan sekitarnya


Kompetensi dasar :
  • mendeskripsikan gejala (peristiwa) alam yang terjadi di Indonesia dan negara tetangga



A. Peristiwa Alam di Indonesia


Indonesia adalah negara yang luas dan memiliki sumber daya alam yang melimpah. Penduduk Indonesia pun hidup nyaman selama bertahun-tahun. Hal ini disebabkan iklim di Indonesia sangat bersahabat. Hampir tidak ada tanah di Indonesia yang tanpa ditumbuhi pepohonan. Indonesia beriklim tropis dengan curah hujan yang tinggi. Sinar matahari pun sampai ke wilayah Indonesia sepanjang tahun. Di Indonesia terjadi berbagai peristiwa alam. Peristiwa-peristiwa alam terjadi akibat pengaruh alam. Untuk mengetahui peristiwa alam di Indonesia, simak pembahasan berikut ini.


1. Pengertian Peristiwa Alam
Sebenarnya apakah yang dimaksud peristiwa alam itu? Peristiwa alam adalah peristiwa yang terjadi karena pengaruh yang ditimbulkan oleh alam itu sendiri. Peristiwa alam dapat bersifat merugikan dan membahayakan. Akan tetapi, dapat pula tidak membahayakan. Contoh peristiwa alam yang membahayakan adalah banjir, gunung meletus, gempa bumi, angin topan, dan tanah longsor. Peristiwa alam yang tidak membahayakan misalnya pergantian musim, terbentuknya embun, dan pelangi.

2. Peristiwa Alam yang Tidak Merugikan Manusia
Di wilayah Indonesia terjadi berbagai peristiwa alam. Peristiwa alam itu terjadi di lingkungan sekitar kita. Berikut ini beberapa peristiwa alam yang sifatnya tidak membahayakan atau merugikan manusia.

a. Pergantian Musim
Indonesia mengalami dua kali pergantian musim, yaitu musim kemarau dan hujan. Musim kemarau di Indonesia terjadi akibat bertiupnya angin musim tenggara. Angin ini berasal dari Benua Australia yang kering.
Angin yang bertiup dari Benua Australia tidak banyak membawa uap air dari laut yang dilaluinya. Musim kemarau di Indonesia berlangsung pada bulan April–Oktober. Musim hujan di Indonesia terjadi ketika bertiup angin musim barat laut. Angin ini banyak membawa uap air dari Samudra Hindia. Musim hujan di Indonesia pada umumnya terjadi pada bulan Oktober–April. Meskipun demikian, bulan-bulan musim hujan maupun kemarau sering bergeser. Adakalanya musim kemarau lebih panjang dan pada tahun berikutnya musim hujan yang lebih panjang. Hal ini disebabkan perubahan suhu permukaan di lautan Pasifik. Antara musim hujan dan kemarau, biasanya kondisi atmosfer tidak menentu. Kondisi ini disebut musim pancaroba. Pergantian musim terjadi sekitar bulan Oktober dan April. Musim pancaroba pada umumnya berlangsung satu hingga dua bulan. Dengan dua musim yang dimiliki Indonesia, kita pantas bersyukur. Tantangan hidup yang kita hadapi jauh lebih ringan dibandingkan negaranegara yang mengalami empat musim. Kita tidak perlu menyiapkan pakaian tebal dan perbekalan untuk menghadapi musim dingin. Kita pun tidak perlu risau menghadapi musim panas yang menyengat.




b. Terbentuknya Embun
Terbentuknya embun merupakan bagian dari peristiwa alam. Embun terbentuk ketika udara yang berada di dekat permukaan tanah menjadi dingin. Kelebihan uap air berubah menjadi embun di atas benda-benda di dekat tanah. Embun terbentuk dengan baik pada malam hari yang cerah. Embun juga terbentuk dengan baik kelembapan tinggi.

c. Terbentuknya Pelangi
Fenomena alam ini biasanya muncul setelah terjadi hujan. Bentuk pelangi sangat indah sehingga banyak menjadi inspirasi terciptanya beragam cerita. Apabila dilihat dari segi ilmu, pembentukan pelangi sangat sederhana. Pelangi hanya merupakan pembiasan cahaya. Ketika dibiaskan cahaya akan berubah arah. Tetesan air hujan dapat membiaskan dan menyebarkan cahaya sehingga terbentuk pelangi.

3. Peristiwa Alam yang Merugikan Manusia
Ada beberapa peristiwa alam yang merugikan manusia. Pada umumnya peristiwa-peristiwa alam tersebut berupa bencana. Berikut ini beberapa bencana alam yang terjadi di Indonesia.
a. Banjir dan Kekeringan
Dengan hanya memiliki dua musim, bukan berarti kita terbebas dari bencana alam. Kecerobohan dalam memanfaatkan alam, dapat mendatangkan bencana. Bencana yang sering melanda negara kita adalah banjir dan tanah longsor pada musim hujan serta kekeringan pada musim kemarau. Banjir merupakan bencana yang sudah menjadi ”langganan” bagi beberapa wilayah di Indonesia. Bahkan, di ibu kota Jakarta setiap tahun terjadi bencana ini. Selain disebabkan oleh faktor alam, banjir juga disebabkan ulah manusia. Pembangunan gedung, penebangan pohon, dan penyempitan sungai merupakan contoh ulah manusia yang menjadi penyebab banjir.


b. Letusan Gunung Berapi
Jumlah gunung berapi di Indonesia sangat banyak. Diperkirakan mencapai 130 buah. Mengapa Indonesia memiliki begitu banyak gunung berapi? Hal ini disebabkan wilayah Indonesia terdapat pertemuan berbagai lempeng bumi. Pada pertemuan lempeng-lempeng itu terjadi lipatan dan patahan sehingga terbentuk retakan. Pada retakan itu keluarlah magma. Magma adalah zat liat dan sangat panas yang muncul ke permukaan bumi. Beberapa gunung berapi masih aktif karena masih sering meletus. Letusan gunung berapi menyebabkan terjadinya banyak kerusakan lingkungan. Misalnya tumpukan abu vulkanik dan pasir, awan panas, serta banjir lahar. Pada saat letusan hebat, gunung mengeluarkan magma yang membara sehingga kebakaran hutan di sekitar gunung sulit untuk dihindari. Peristiwa letusan gunung yang belum lama terjadi misalnya letusan Gunung Egon. Gunung Egon terletak di Nusa Tenggara Timur. Pada bulan April 2008 gunung ini meletus. Akibatnya, timbul kepulan debu setinggi 4.000 meter. Semburan debu yang muncul membuat warga Sikka di sekitar Gunung Egon panik. Gunung Egon merupakan contoh gunung yang masih aktif. Dapatkah kamu menyebutkan gunung-gunungaktif yang berada di Indonesia?

c. Gempa Bumi
Apakah kamu pernah merasakan gempa bumi? Bagaimana perasaanmu? Pasti kamu sangat ketakutan, apalagi jika gempa bumi itu sangat kuat. Jika terjadi gempa yang kuat, akan banyak kerusakan yang terjadi. Kerusakan rumah, tempat ibadah, jalan, kantor, sekolah, dan lain-lain akan dialami. Gempa juga menyebabkan penduduk luka-luka atau bahkan meninggal dunia. Kejadian gempa bumi sering dirasakan penduduk Indonesia. Gempa bumi merupakan sebuah getaran hebat yang disebabkan oleh peristiwa-peristiwa alami. Yang dimaksud dengan peristiwa alami misalnya patahan pada kulit bumi, letusan gunung berapi, dan runtuhan lereng pegunungan. Pada umumnya daerah-daerah yang menjadi jalur gempa bumi terdapat di sepanjang pegunungan berapi. Hal ini disebabkan pada jalur tersebut banyak terjadi patahan, gunung meletus, dan runtuhan. Berdasarkan catatan dari Direktorat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (DVMBG) Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, ada beberapa wilayah Indonesia yang rawan gempa. Berikut ini peta daerah rawan gempa yang ada di Indonesia.

d. Kebakaran Hutan
Fenomena kebakaran hutan sering terjadi di Indonesia. Kebakaran hutan dapat terjadi dengan sendirinya atau karena ulah manusia. Penyebab alami kebakaran hutan misalnya akibat gesekan dahan pohon yang mengering pada musim kemarau. Akan tetapi, kebakaran di Indonesia pada umumnya disebabkan oleh pembakaran hutan untuk lahan pertanian. Dengan dalih membuka lahan pertanian, para petani ramai-ramai membuka hutan. Pepohonan ditebangi dan dibakar untuk mempermudah pembersihannya. Jika hal ini dilakukan pada musim kemarau, kemungkinan api akan menjalar. Kebakaran hutan akan semakin sulit diatasi apabila melanda daerah yang banyak menyimpan sisa kayu di dalam tanah. Api yang bertahan berminggu-minggu di bawah tanah akan menjadi besar jika tertiup angin. Hutan yang terbakar memiliki akibat lebih parah yaitu pencemaran udara. Asap dari kebakaran hutan akan menyebabkan penduduk di sekitar hutan mengalami gangguan pernapasan. Akibat asap yang membubung, jalur penerbangan mengalami gangguan. Pesawat terbang tidak berani melintas di sekitar lokasi kebakaran hutan karena adanya gangguan asap. Indonesia merupakan daerah yang sering mengalami bencana alam. Di antara bencana-bencana alam itu ada yang memang murni disebabkan oleh alam. Akan tetapi, ada pula bencana yang terjadi akibat ulah manusia. Bersama dengan empat orang temanmu, analisislah peranan manusia dalam terjadinya bencana alam di Indonesia. Bacakan hasilnya di depan kelas. Beri kesempatan kepada kelompok yang lain untuk menanggapi hasil analisis kelompokmu.

e. Tanah Longsor
Jenis tanah di Indonesia banyak yang bersumber dari letusan gunung berapi. Tanah ini memiliki komposisi sebagian besar lempung dengan sedikit pasir. Selain itu, tanah berasal dari gunung berapi adalah tanah yang subur. Akan tetapi, tanah jenis ini sangat berpotensi longsor pada musim hujan. Jika tidak ada tanaman keras yang berakar kuat, tanah ini berpotensi mendatangkan bencana alam. Setidaknya terdapat 918 lokasi rawan longsor di Indonesia. Lokasi tersebut tersebar di Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatra Barat, Sumatra Utara, Yogyakarta, dan Kalimantan.

B. Peristiwa Alam di Negara Tetangga
Indonesia dikelilingi oleh beberapa negara. Negara-negara di sekitar Indonesia ini disebut negara tetangga. Pada umumnya negara tetangga Indonesia memiliki kondisi alam yang mirip dengan Indonesia. Keadaan fisik negara-negara tetangga Indonesia pada umumnya bergunung-gunung dengan dataran rendah yang sempit. Deretan Pegunungan Sirkum Pasifik dan Mediteranian melalui negara-negara tetangga Indonesia. Berikut ini peristiwa-peristiwa alam yang terjadi di negaranegara tetangga Indonesia.

1. Topan Nargis di Myanmar
Topan nargis membawa angin kencang dengan kecepatan hingga 190 km/jam. Pada bulan Mei 2008 angin ini telah memorak-porandakan lima wilayah di Myanmar. Wilayah tersebut adalah Yangon, Irawaddy, Bago, Karen, dan Mon. Jumlah korban topan nargis diperkirakan mencapai 77.700 orang dan 42.000 lainnya dinyatakan hilang. Akibat bencana ini rumah penduduk, pertokoan, dan fasilitas umum rusak parah. Badai ini juga menyebabkan tanah longsor dan melumpuhkan pusat tenaga listrik. Badai topan nargis ini merupakan badai topan tropis yang terparah di Asia.

2. Badai di Vietnam
Ratusan orang meninggal di Vietnam pada tahun 2006 akibat terjadinya badai tropis. Badai tropis chancu, lekima, pabuk, dan toraji adalah jenis badai yang sering melanda daerah utara Vietnam. Pada bulan Oktober 2007 pemerintah Vietnam bahkan mengungsikan 500 ribu warganya dari wilayah pesisir. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi terjadinya serangan badai lekima. Banjir dan badai telah meminta korban nyawa sebanyak 86 orang di Vietnam pada tahun 2007. Pada tahun 2006 lebih dari enam ratus orang meninggal dunia akibat bencana ini.

3. Banjir di Malaysia
Malaysia sering kita sebut sebagai negeri Jiran yang artinya tetangga dekat. Letak Malaysia memang sangat dekat dengan Indonesia. Malaysia terdiri atas dua bagian, yaitu Malaysia Barat dan Malaysia Timur. Malaysia Barat terletak di Semenanjung Malaka. Malaysia Timur bergabung dengan Pulau Kalimantan. Malaysia merupakan salah satu negara yang sering dilanda banjir. Daerah-daerah di Malaysia terutama di wilayah Pahang, Johor, dan Malaka hampir setiap tahun mengalami bencana ini. Ketinggian banjir di wilayah Pahang dan Johor bahkan mencapai atap rumah penduduk. Hal ini memaksa ribuan warga mengungsi. Penyebab utama banjir di Malaysia adalah bertiupnya angin muson yang terjadi setiap bulan November hingga Februari. Pada tahun 2006 Malaysia mengalami banjir terhebat dalam seratus tahun terakhir.

4. Letusan Gunung dan Badai Tropis di Filipina
Filipina merupakan negara kepulauan dengan dua pulau terbesar, yaitu Luzon dan Mindanao. Peristiwa alam paling menonjol yang terjadi di Filipina adalah peristiwa gunung meletus dan badai tropis. Gunung yang sering meletus bernama Gunung Mayon dan Parker. Kedua gunung tersebut sangat menakutkan jika meletus. Gunung Mayon terakhir meletus pada tanggal 17 Juli 2006. Pada tahun 1995 kawah Gunung Parker pernah berlubang hingga terjadi banjir lumpur yang membawa banyak korban jiwa. Badai tropis di Filipina pada umumnya terjadi pada bulan September hingga November. Filipina merupakan salah satu daerah yang sering mengalami badai tropis. Jenis badai terkenal di Filipina adalah badai tropis durian dan fengshen. Badai tropis durian yang pernah meluluhlantakkan Filipina pada tahun 2006 mengakibatkan 37 penduduk meninggal dunia. Badai ini juga membawa dampak iklim di Indonesia. Akibat badai tersebut musim kemarau Bencana Akibat Pemanasan Global di Asia Tenggara Tentu kamu pernah mendengar istilah pemanasan global atau global warming. Ya, dunia saat ini menghadapi permasalahan pemanasan global. Sejak tahun 2006 hingga 2008, wilayah Arktik di Kutub Utara kehilangan lapisan es seluas sepuluh kali luas Pulau Jawa. Hampir seluruh wilayah Arktik mengalami pengurangan terusmenerus. Kenaikan suhu atmosfer membuat musim panas lebih menyengat. Inilah yang menjadi penyebab semakin cepatnya pelelehan lapisan es di Arktik. Akibat pemanasan global, terjadi perubahan besar di Asia Tenggara. Berikut ini beberapa peristiwa yang terjadi di Asia Tenggara akibat pemanasan global.


1. Peningkatan Suhu
Diperkirakan sejak tahun 1998 terjadi peningkatan suhu di wilayah Asia Tenggara. Udara menjadi lebih panas pada siang hari dan lebih hangat pada malam hari.
2. Hujan dan Banjir
Peningkatan hujan ekstrem menyebabkan terjadinya banjir di beberapa negara Asia Tenggara. Misalnya banjir di Vietnam, Filipina, Kampuchea, dan Indonesia.
3. Kemarau Panjang
Kemarau akibat pemanasan global terjadi di Myanmar, Laos, Filipina, Indonesia, dan Vietnam. Kemarau panjang pada tahun 1997 dan 1998 mengakibatkan gagal panen, kekurangan air, dan kebakaran hutan.
4. Puting Beliung/Topan
Rata-rata puting beliung menerpa kawasan Filipina dua puluh kali per tahun.
Frekuensi meningkat sebanyak 42 kali sepanjang tahun 1990–2003. Sumber: Diolah dari www.kompas.com dan handy.hogemman.com di wilayah Indonesia bertambah lama. Ekor badai durian telah menarik awan di Sumatra dan Jawa. Akibatnya, awan yang mestinya menjadi hujan di Sumatra dan Jawa pun gagal. Badai fengshen dengan kekuatan 195 km/jam yang terjadi di Manila dan Provinsi Iloilo pada tanggal 22 Juni 2008 menyebabkan terjadinya banjir setinggi dua meter di sejumlah tempat. Korban tewas akibat bencana ini diperkirakan 85 orang. Lebih dari dua puluh ribu warga Filipina juga mengungsi akibat bencana ini.
5. Angin Topan di Australia
Wilayah Australia sering dilanda topan tropis dengan angin yang bertiup sangat keras. Angin topan tropis dapat merusakkan bangunan, satwa, dan mengancam hidup manusia. Pada tahun 1975 angin topan Olivia merusakkan sebagian besar Kota Darwin dan menyebabkan 49 orang meninggal serta 16 orang hilang di laut. Angin topan merupakan masalah sekitar bulan November sampai Maret. Satelit cuaca melacak angin topan ini untuk mengetahui kedatangannya dan memperingatkan penduduk mengenai hal ini. Angin topan di Australia digolongkan menurut skala 1–5 sesuai dengan kecepatan anginnya.
6. Gempa Bumi dan Tsunami di Asia Tenggara
Tentu kamu pernah mendengar berita tentang peristiwa gempa bumi tanggal 26 Desember 2004 yang disusul dengan terjadinya tsunami. Gempa yang melanda beberapa wilayah di Asia, khususnya Asia Tenggara ini merupakan gempa terbesar kelima sejak tahun 1900 dan menewaskan lebih dari 220.000 orang. Gelombang tsunami menghantam negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, Myanmar, bahkan ke negara Asia dan Afrika seperti Sri Lanka, India, dan Somalia. Itulah beberapa peristiwa alam yang terjadi di negara-negara tetangga Indonesia. Peristiwa alam yang paling menonjol adalah terjadinya bencana alam. Bencana alam yang terjadi di negara tetangga juga menjadi perhatian bagi kita. Sebagai tetangga yang baik, Indonesia pun memberi bantuan kepada negara tetangga yang mengalami bencana alam. Itulah cara hidup berdampingan yang pantas kita teladani.